PERANAN CENDEKIAWAN MUSLIM DALAM SEJARAH
Menurut KBBI, cendekiawan adalah orang
yang memiliki sikap hidup untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan
berpikirnya agar dapat mengetahui atau memahami sesuatu. Dalam sejarah tercatat
bahwa sebelum bangsa Eropa mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,
misalnya ilmu fiska, sosiologi, matematika dan kedokteran. Negara-negara Islam
di Timur Tengah telah menjadi pusat ilmu pengetahuan. Selain itu, Negara-negara
tersebut juga menjadi tempat berkumpulnya cendekiawan muslim untuk menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, tokoh-tokoh cendekiawan muslim di
bidang agama mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan Islam.
A. Di
bidang Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas
tentang keesaan Allah SWT.
1. Abu Hasan Al Asy’ari (873-935 M)
Pada mulanya beliau adalah murid Al Jubai seorang penganut paham
Mustakzilah. Oleh karena perbedaan pendapat, akhirnya ia membentuk paham Al
Asyariah menjelaskan bahwa sifat wajib bagian ahlusunah wal jamaah. Ajarannya
itu menjelaskan bahwa sifat wajib bagi Allah itu ada 13, dan ditambah 7 sifat
maknawiah, sehingga menjadi 20 sifat. Sifat-sifat wajib bagi Allah itu sampai
sekarang dijadikan salah satu pelajaran dalam ilmu tauhid.
Abu Hasan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan
Islam. Para pengikutnya antara lain Al Baglami dan Imam Ghazali. Karya-karya
beliau anatara lain:
a.
Maqalatun Islamiyyin
(pendapat golongan Islam), dalam buku tersebut diuraikan masalah kepercayaan
Islam serta persoalan-persoalan ilmu kalam.
b.
Al Ibanah an ushuluddiyanah
(penjelasan dasar-dasar agama)
B. Di
bidang Ilmu Fikih
1.
Imam Abu Hafifah/Imam Hanafi (700-767 M)
Dalam mengajarkan ilfu fikih beliau berpegang pada kitabullah (Al
Quran) dan Hadist. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak
ada dasar hukumnya dari Al Quran dan Hadist. Ia adalah seorang yang diberi
predikat Al Imam Al azham karena keluasan ilmunya dan ia adalah orang yang berpengalaman dalam
berbagai bidang, diantaranya ilmu kalam (tauhid), perekonomian, dan terampil
menggunakan logika untuk mengatasi berbagai persoalan fikih. Ia ahli dalam
mempraktikan hokum islam terutama dalam bidang perdagangan melalui pendekatan
qias dan istikhsan.
Beliau berpendapat bahwa imam atau ulama haruslah bebas dari
ikatan-ikatan kedudukan, sehingga ia bebas melancarkan kritik-kritik terhadap
pengusasa dan bebas menyampaikan hal-hal yang dianggap benar. Mazhabnya
tersebar di Maroko, Tunis, Afganistan, dan Pakistan.
C. Di
bidang Ilmu Akhlak
Akhlak ialah ilmu yang membahas
perbuatanatau tingkah laku manusia apakah itu perbuatan baik ataupun buruk.
1. Imam Ghazali (1059-1111 M)
Beliau termasuk cendekiawan muslim
yang menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, tafsir, filsafat, dan akhlak. Beliau
mendapat gelar Hujjatul Islam karena sangat berjasa dalam agama Islam.
Karya-karyanya adalah Maqasid falasifah, Tahafut Al Falasifah, Al Aufaq, dan
bukunya yang sangat terkenal berjudul Ihya Ulumuddin. Dalam buku tersebut
selalu disertai dengan dasar ayat-ayat Al Quran dan Hadist serta diuraikan
tentang sasaran untuk mencapai kebahagiaan hidup sebab beliau mengakui bahwa
pengetahuan duniawi belum dapat mencapainya.
D. Di
bidang Ilmu Pengetahuan
1. Ibnu Sina (980-1037 M)
Ibnu Sina adalah tokoh cendekiawan
muslim di bidang agama, fisika, biologi, matematika, logika, kedokteran dan
filsafat. Pada usia 10 tahun beliau sudah hafal Al Quran dan mempelajari
kesusastraan. Pada usia 16 tahun beliau sudah menguasai ilmu biologi dan ilmu
kedokteran. Pada usia 17 tahun dipanggil oleh penguasa Bukhara yang bernama
Pangeran Nuh bin Mansyur untuk mengobatinya, kemudian berhasil sembuh.
Karya-karyanya
antara lain:
a. Al Kanon, yang berisi ilmu kedokteran.
b. An Najad, ringkasan dari buku Asy Syifa.
c. Asy Syifa, yang berisi filsafat.
E. Di
bidang Ilmu Biologi
1. Al Jahiz (775-868 M)
Beliau menulis tentang zoology dengan karya bukunya yang berjudul
Al Hayawan, menguraikan tentang macam-macam binatang.
F. Di
bidang Ilmu Sosial
1. Ibnu Khaldun (1332-1406 M)
Beliau ahli dalam bidang sejarah,
politik, sosiologi, dan ekonomi. Ia disebut ahli filsafat sejarah yang pertama.
Hal ini patut dibanggakan karena keaslian, kedalaman, dan kekuatan
pemikirannya. Ia adalah orang yang sangat luar biasa saat itu dalam lingkup sejarah
dan sosiologi.
Kesimpulannya:
Cendekiawan
muslim yang telah disebutkan, dan cendekiawan muslim yang tidak saya sebutkan,
mereka telah memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan Islam dan Ilmu
pengetahuan. Mereka merupakan teladan bagi generasi Islam selanjutnya terutama
dari segi sikapnya yang mencintai ilmu pengetahuan, tekun, rajin, dan cerdas.
Nah, bagaimana dengan diri kalian dan khususnya saya sendiri sebagai generasi
muda Islam?
SEMOGA BERMANFAAT:')
EmoticonEmoticon