Selasa, 22 November 2016

peranan cendekiawan muslim dalam sejarah



PERANAN CENDEKIAWAN MUSLIM DALAM SEJARAH

     Menurut KBBI, cendekiawan adalah orang yang memiliki sikap hidup untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya agar dapat mengetahui atau memahami sesuatu. Dalam sejarah tercatat bahwa sebelum bangsa Eropa mencapai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, misalnya ilmu fiska, sosiologi, matematika dan kedokteran. Negara-negara Islam di Timur Tengah telah menjadi pusat ilmu pengetahuan. Selain itu, Negara-negara tersebut juga menjadi tempat berkumpulnya cendekiawan muslim untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, tokoh-tokoh cendekiawan muslim di bidang agama mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan Islam.
A. Di bidang Ilmu Tauhid
     Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT.
1.     Abu Hasan Al Asy’ari (873-935 M)
Pada mulanya beliau adalah murid Al Jubai seorang penganut paham Mustakzilah. Oleh karena perbedaan pendapat, akhirnya ia membentuk paham Al Asyariah menjelaskan bahwa sifat wajib bagian ahlusunah wal jamaah. Ajarannya itu menjelaskan bahwa sifat wajib bagi Allah itu ada 13, dan ditambah 7 sifat maknawiah, sehingga menjadi 20 sifat. Sifat-sifat wajib bagi Allah itu sampai sekarang dijadikan salah satu pelajaran dalam ilmu tauhid.
Abu Hasan mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan Islam. Para pengikutnya antara lain Al Baglami dan Imam Ghazali. Karya-karya beliau anatara lain:
a.     Maqalatun Islamiyyin (pendapat golongan Islam), dalam buku tersebut diuraikan masalah kepercayaan Islam serta persoalan-persoalan ilmu kalam.
b.     Al Ibanah an ushuluddiyanah (penjelasan dasar-dasar agama)
B. Di bidang Ilmu Fikih
    1.   Imam Abu Hafifah/Imam Hanafi (700-767 M)
Dalam mengajarkan ilfu fikih beliau berpegang pada kitabullah (Al Quran) dan Hadist. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya dari Al Quran dan Hadist. Ia adalah seorang yang diberi predikat Al Imam Al azham karena keluasan ilmunya dan  ia adalah orang yang berpengalaman dalam berbagai bidang, diantaranya ilmu kalam (tauhid), perekonomian, dan terampil menggunakan logika untuk mengatasi berbagai persoalan fikih. Ia ahli dalam mempraktikan hokum islam terutama dalam bidang perdagangan melalui pendekatan qias dan istikhsan.
Beliau berpendapat bahwa imam atau ulama haruslah bebas dari ikatan-ikatan kedudukan, sehingga ia bebas melancarkan kritik-kritik terhadap pengusasa dan bebas menyampaikan hal-hal yang dianggap benar. Mazhabnya tersebar di Maroko, Tunis, Afganistan, dan Pakistan.
C. Di bidang Ilmu Akhlak
      Akhlak ialah ilmu yang membahas perbuatanatau tingkah laku manusia apakah itu perbuatan baik ataupun buruk.
     1. Imam Ghazali (1059-1111 M)
          Beliau termasuk cendekiawan muslim yang menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, tafsir, filsafat, dan akhlak. Beliau mendapat gelar Hujjatul Islam karena sangat berjasa dalam agama Islam. Karya-karyanya adalah Maqasid falasifah, Tahafut Al Falasifah, Al Aufaq, dan bukunya yang sangat terkenal berjudul Ihya Ulumuddin. Dalam buku tersebut selalu disertai dengan dasar ayat-ayat Al Quran dan Hadist serta diuraikan tentang sasaran untuk mencapai kebahagiaan hidup sebab beliau mengakui bahwa pengetahuan duniawi belum dapat mencapainya.
D. Di bidang Ilmu Pengetahuan
      1. Ibnu Sina (980-1037 M)
          Ibnu Sina adalah tokoh cendekiawan muslim di bidang agama, fisika, biologi, matematika, logika, kedokteran dan filsafat. Pada usia 10 tahun beliau sudah hafal Al Quran dan mempelajari kesusastraan. Pada usia 16 tahun beliau sudah menguasai ilmu biologi dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun dipanggil oleh penguasa Bukhara yang bernama Pangeran Nuh bin Mansyur untuk mengobatinya, kemudian berhasil sembuh.
Karya-karyanya antara lain:
a.     Al Kanon, yang berisi ilmu kedokteran.
b.     An Najad, ringkasan dari buku Asy Syifa.
c.      Asy Syifa, yang berisi filsafat.
E. Di bidang Ilmu Biologi
1. Al Jahiz (775-868 M)
Beliau menulis tentang zoology dengan karya bukunya yang berjudul Al Hayawan, menguraikan tentang macam-macam binatang.
F. Di bidang Ilmu Sosial
     1. Ibnu Khaldun (1332-1406 M)
          Beliau ahli dalam bidang sejarah, politik, sosiologi, dan ekonomi. Ia disebut ahli filsafat sejarah yang pertama. Hal ini patut dibanggakan karena keaslian, kedalaman, dan kekuatan pemikirannya. Ia adalah orang yang sangat luar biasa saat itu dalam lingkup sejarah dan sosiologi.


Kesimpulannya:
Cendekiawan muslim yang telah disebutkan, dan cendekiawan muslim yang tidak saya sebutkan, mereka telah memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan Islam dan Ilmu pengetahuan. Mereka merupakan teladan bagi generasi Islam selanjutnya terutama dari segi sikapnya yang mencintai ilmu pengetahuan, tekun, rajin, dan cerdas. Nah, bagaimana dengan diri kalian dan khususnya saya sendiri sebagai generasi muda Islam?


SEMOGA BERMANFAAT:')


EmoticonEmoticon